Isi kolom dibawah ini untuk memasang iklan Anda
Kho Ping Hoo - BKS#15 - Si Bangau Merah
Seri : Bu Kek Siansu #15
Karya : Asmaraman S Kho Ping Hoo
Hujan pertama semalam amat lebatnya, deras dan merata sampai puluhan li jauhnya, melegakan hati para petani. Melegakan tanah kering yang sudah berbulan-bulan merindukan air. Pagi hari ini udara amatlah cerah, seolah matahari lebih berseri daripada biasanya, seperti wajah seorang kanak-kanak tersenyum-tawa sehabis menangis. Kewajaran yang indah tak ternilai.
Seluruh permukaan bumi segar berseri seperti seorang puteri jelita baru keluar dari danau sehabis mandi bersih. Daun-daunan nampak hijau segar dan basah, demikian pula bunga-bunga, walaupun tidak tegak lagi melainkan banyak menunduk karena hembusan air dan angin semalam, Tanah yang disiram air selagi kehausan itu, mengeluarkan uapan bau tanah yang sedap, bau yang mengingatkan orang pada masa kanak-kanak ketika dia bermain-main dengan lumpur yung mengasyikkan.
Burung-burung pun lebih lincah pagi itu. Suasana menakutkan mereka semalam, hujan dan angin ribut, merupakan bahaya malapetaka yang telah lewat dan mereka menyambut munculnya matahari pagi dengan kicau saling sahutan, dan mereka siap-siap berangkat bekerja mencari makan. Kegembiraan nampak pada wajah para petani yang memanggul cangkul, berangkat ke sawah ladang yang kini kem
... baca selengkapnya di Kho Ping Hoo - BKS#15 - Si Bangau Merah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Wiro Sableng #36 : Dewi Dalam Pasungan
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
SATU
MATAHARI baru saja tenggelam. Dalam udara yang beranjak gelap itu keadaan dipekuburan Jati anom nampak diselimuti kesunyian padahal belum lama berselang rombongan pengantar jenazah yang berjumlah hampir seratus orang meninggalkan tempat itu. Di u jung kanan tanah pekuburan, dibawah sepokok batang Kemboja kecil tampak seungguk tanah makam yang masih merah ditaburi oieh bunga-bunga aneka warna. Dikejauhan terdengar suara kicau burung yang kembali ke sarangnya. Lalu sunyi lagi dan udara semakin gelap.
Pada saat itulah tiga sosok berpakaian serba hitam muncul dari arah timur tanah pekuburan.Ketiganya sesaat tegak berhenti meneliti keadaan. Ketika tidak seorangpun kelihatan di tempat itu, ketiganya melangkah bergegas menuju kuburan baru. Dua dari tiga orang ini memanggul pacul. Satunya membawa linggis.
"Ini kuburannya! Kita harus bekerja cepat!" terdengar orang yang membawa linggis berucap.
"Tak usah kawatir. Kuburan baru tanahnya masih lembek. Sebentar saja kita pasti menemukan peti itu!" menjawab pemanggul pacul di sebelah kanan. Lalu bersama temannya dia mulai memacul dan menggali tanah kuburan. Keduanya bekerja keras dan cepat, tidak berhenti-henti menggali sampai akhirnya salah satu mata pacul terasa dari terdengar menghantam benda keras.
"Peti jenazah!" seru orang yang memacul di sebelah kanan. Dengan tangannya dia menggeser tumpukan tanah, kawannya ik
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #36 : Dewi Dalam Pasungan - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Demi Ibu
Hari libur yang cerah ini kuhabiskan untuk membantu Ibu di Restoran miliknya, Seasons Food. Restoran ini di beri nama seperti itu, karena di sini selalu mempunyai tema musim, seperti musim semi dan gugur. Tahun ini, Seasons Food bertema musim dingin, menu yang paling diutamakan adalah makanan dan minuman yang hangat. Restoran ini adalah peninggalan Almarhum Kakekku, beliau mewariskan Restoran ini kepada Ibu karena hanya Ibu adalah satu-satu anaknya yang pandai memasak. Seasons Food sudah berdiri hampir 15 tahun, namun, kualitasnya sangat terjamin dan tidak pernah berubah.
“Bu, ini pesanan meja nomor dua belas…” ujarku kepada Ibu yang sedang mengatur para karyawannya.
“Eh… iya Ibu lupa, terima kasih ya! Oh ya, kamu tidak lelah? kalau sudah lelah istirahat saja dulu, ya!” jawab Ibu yang segera mengalihkan pandangannya kepadaku.
“Tidak, Bu… Aku belum lelah. Aku kerja lagi ya! Pelanggannya sudah banyak yang datang…” seruku.
“Ya sudah kalau itu maumu,” jawab Ibu seraya tersenyum tipis dan segera melanjutkan pekerjaannya.
Aku segera menghampiri pelanggan yang baru masuk ke dalam Restoran, mereka adalah 4 orang remaja yang seumuran denganku.
“Selamat siang, ingin pesan apa?” sapaku.
“Hmmm… boleh kami lihat daftar menu
... baca selengkapnya di Demi Ibu - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1